Perkembangan ilmu manajemen
pada buku Dian Ari Nugroho dapat diuraikan dalam timeline atau urutan waktu
sebagai berikut
1. Manajemen
dalam latar belakang sejarah masa lampau
Pemikiran ilmu
manajeman pada perspektif manajemen klasik terdapat beberapa tokoh penting
yaitu Frederich W. Taylor, Frank Gillberth dan Lilian Gilberth, Henry L Gant.
Frederich W. Taylor (1856 – 1915) dikenal melalui karyanya yaitu Time and
Motion Studies, Piecework pay system. Karyanya dikenal sebagai manajemen ilmiah
awal. Kemudian ada Frank Gilberth (1868 – 1924) dan Lilian Gilberth (1878 –
1972) mengemukakan teorinya mengenai efisiensi dalam produksi, psikologi industry,
dan manajemen SDM. Hanry L Gant (1861 –
1919) berpendapat bahwa ada empat
gagasan peningkatan manajemen yaitu kerjasama yang baik antara pemimpin dan
para pekerja, seleksi ilmiah tenaga kerja, memberikan insentif kepda para
pekerja agar lebih produktif dalam bekerja, penggunaan istruksi – instriksi kerja
yang jelas dan terperinci.
Harrington
Emerson (1853 – 1931) mengemukakan 12 prinsip efisiensi yaitu tujuan dirumusan
dan direncanakan dengan jelas dan terperinci, kegiatan yang dilakukan harus
nyata, adanya staff karyawa yang mempunyai kualifikasi yang tinggi, penerapan
kedisiplinan, pemberian kempensasi yang adil. dalam setiap kegiatan perlu
dilakukan atau direkam sehingga diperlukan semacam sistem informasi dan
akuntansi, perlu adanya kejelasan dalam memerintah, perencanaan dan pembagian
kerja, melakukan penetapan standard dalam setiap pekerjaan baik dari segi
kualitatif maupun waktu yang digunakan untuk mengerjakan, menstandarkan kondisi
pekerjaan, menstandardisasikan kegiatan oprasional, menstandarkan instruksi –
instruksi praktis tertulis, dan pemberian isentif sebagai hadiah ata
keefisiensinya. Lyndall Urwick (1891 – 1983) mengemukakan mengenai panduan
manajemen (Managerial Guidelines). Max
Weber (1864 – 1920) mengemukakan mengenai teori Birokrasi dalam Organisasi.
Pemikiran ilmu
manajeman pada perspektif manajemen prilaku dimulai dari Hugo Munstberg (1863 –
1916) mengemukakan mengenai pentingnya pemahaman psikologis kususnya motivasi
para pekerja. Elton Mayo mengemukakan mengenai studi Howthrone bahwa pekerja akan
lebih produktif jika merasa dirinya sedang diawasi atau dipantau. Perspektif
Manajemen Kuantitatif, dalam perspektif ini pengelolaan organisasi harus
terstruktur secara kuantitatif, maksud dari kuantitatif adalah dapat dinyatakan
dengan angka.
BAB
II
Seorang Industriawan asal
Prancis bernama Henry Fayol pada abad ke – 20 mengutarakan usulannya mengenai
setiap manajer untuk melakukan 5 fungsi manajemen yaitu merancang,
mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasikan dan mengendalikan. Pada
pertengehan tahun 1950, terdapat dua professor UCLA mengadaptasi karya Fayol
menjadi 4 fungsi manajemen yaitu:
1. Planning
Perencanaan
sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Perencanaan digunakan untuk membentuk
apakah yang ingin organisasi tuju dan menetapkan prosedur – prosedur yang
terbaik dan sesuai untuk mencapai tujuannya.
2. Organizing
Pengorganisasian
dibutuhkan untuk penempatan anggota pada organisasi selain menempatkan fungsi
dari organizing adalah mengkoordinasikan tugas – tugas setiap anggota. Dimana
rancangan pada tahap planning mulai dikembangkan pada tahap ini.
3. Actuating
Setelah rancang
sudah dikonsepkan kemudian setiap anggota organisasi sudah ditempatkan sesuai
kompetensi yang disertai dengan pengetahuan mengenai jobdes masing – masing yang
sesuai dengan pengembangan rencana, kemudian mulailah pada mengarahkan anggota
untuk mulai bergerak dalam mencapai tujuan yang sudah di rancang. Actuating
secara sederhan adalah bagaimana membuat anggota organisasi mau melakukan apa
yang diinginkan oleh organisasi.
4. Controlling
Pengawasan
merupakan cara yang mampu menjamin rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana yang telah dikonsepkan sebelumnya. Menurut Sattar () terdapat 4
unsur yang harus dilakukan yaitu
a.
Penetapan
standard pelaksanaan
b.
Penentuan
pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standard yang telah ditetapkan
c.
penentuan
ukuran – ukuran pelaksanaan
d.
Pengambilan
tidandakan kereksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standard.
BAB
III
Metode yang digunakan adalah
metode studi literature dengan cara mencari refrensi teori yang bersumber dari
buku yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang digunakan sebagai topic pembahasan.
Refrensi teori yang diperoleh dengan jalan penelitian studi literature dijadian
sebagai fondasi dasaar atau alat utama untuk penelitian ini.
BAB
IV
Pada kali ini saya akan
menganalisis konsep POAC pada drama korea Lucky Romance dimana yang dijadikan
fokus pada drama ini adalah Organisasi yang dijalankan oleh pemeran utamanya.
Drama Korea Lucky Romance yang bercerita mengenai seorang perempuan bernama
Shim Bo-nui yang menganggap dirinya pembawa kesialan bagi semua orang yang
disekitarnya bertemu dengan laki – laki yang berprofesi sebagai CEO Game
Developer yaitu Je Soo ho. Soo Ho sebagai CEO Game Developer Organisasinya
mengalami masalah dimana saat peluncuran game baru terdapat dua anggotanya yang
ditugaskan di ruang kontrol membajak bahan presentasi yang akan digunakan di
event peluncuran game baru organisasi tersebut. Sehingga akibatnya presentasi
yang dilakukan gagal dan membuat semua media yang diundang kecewa dan nama ZEZE
Factory menjadi buruk. Kemudian tidak berapa lama keluar games yang sama persis
yang dikeluarkan oleh organisasi lain. Sehingga Soo Ho sebagai CEO mengambil
keputusan untuk membuat games baru dan meluncurkan sesegera mungkin. Soo Ho
menyuruh semua anggotanya untuk membuat konsep games yang baru yang konsep
tersebut nantinya akan dipilih dan yang terpilih akan dikembangkan oleh ZEZE
Factory, Namun konsep yang ditawarkan oleh semua anggotanya tidak ada yang
menarik, Sehingga Soo Ho mengambil keputusan untuk datang ke kontes Game
Developer. Ternyata keputusannya untuk datang ke Game Developer membuahkan
hasil ia menemukan seseorang yang juga game developer dan konsep games yang dia
buat sangat menarik perhatian Soo Ho.
a. Planning
Perencanaan yang
dilakukan oleh Soo Ho adalah membuat games baru yang sangat bagus dan lebih
menarik dibandingkan games yang telah dibajak oleh Organisasi lain. Hal
tersebut dengan tujuan mengembalikan kembali nama baik Organisasi ZEZE Factory
yang telah dibangun oleh Soo Ho dan sahabarnya. Selain mengembalikan nama baik
juga untuk mempertahankan Organisasi tersebut agar tetap berjalan.
b. Oranizing
Pengorganisasian
yang dilakuan pada drama ini adalah ketika perencanaan Soo Ho yang ingin
membuat games baru untuk diluncurkan dengan mengarahkan setiap anggotanya untuk
membuat konsep games baru yang dimana nantinya konsep tersebut akan dipilih
yang terbaik.
Ketika konsep yang diinginkan sudah ditetapka setiap
anggota dibagikan jobdesc masing – masing.
c. Actuating
Bentuk Actuating
pada drama ini ketika ternyata yang dipakai adalah games diciptakan oleh Bo –
Nui selaku game developer yang ditemukan oleh Soo Ho di kontes Games Developer.
Setiap anggota mulai bekerja sesuai dengan job desc masing – masing.
d. Controlling
Soo Ho membuat
deadline pada setiap anggotanya dan terlihat pada beberapa adegan Soo Ho
berkeliling ruangan anggotanya sambil mengawasi hasil kerja dari anggotanya.
Pada waktu tertentu Soo Ho melakukan rapat seluruh anggota untuk melaporkan
sejauhmana pekerjaanya mereka telah dilaksanakan.
e. Evaluating
Ada adegan
dimana ketika seluruh anggota melakukan rapat disana setiap anggota melaporkan
hasil kerjanya Soo Ho beberapa kali menunjukan bahwa ia mengevalusi hasil kerja
karyawanya yang kurang ataupun keliru.
Sattar. (2017). Pengantar
Bisnis. Sleman. CV Budi Utama
Nugroho, Dian Ari. (2017). Pengantar Manajemen untuk Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba. Malang.
UB Press.
Cummings, Stephen., Bridgman, Todd., Hassard, John.,
Rowlinson M. (2017). A New History of Management.
Komentar
Posting Komentar