Analisis Film Door to Door

DOOR TO DOOR

Sekilas mengenai film door to door yang mengangkat kisah nyata dari Bill Porter seorang sales man yang mengidap cerebral palsy yaitu kelainan dalam perkembangan otaknya yang mengangkibatkan tidak terkontrolnya gerakan tubuh dan postur yang tidak normal. Seperti sulit berjalan atau pincang. Dengan semua kekurangan yang dimiliki oleh Bill Porter tidak membuatnya hanya berdiam diri didalam rumahnya pasrah dengan keadaan, namun Bill tetap berusaha untuk mencari pekerjaan walaupun tidak sedikit yang meremehkan Bill tapi dia tidak patah semangat.

Pada cuplikan diatas Bill sedang melamarkan dirinya kesuatu perusahan yang dimana awalnya Bill ditolak karena pekerjaan tersebut menuntut fisik yang baik, namun setelah Bill keluar dan melihat ibunya ia kembali kedalam dan akhirnya pemilik perusahaan merubah pikirannya dan memberikan pekerjaan tersebut kepada Bill Porter. Pada kejadian ini terlihat bahwa Bill optimis, optimisme sendiri adalah menurut Segestrom ( 1998 ) optimisme adalah cara berfikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu masalah, berfikir positif disini adalah berusaha mencapai hal terbaik dari keadaan yang buruk. Optimis sendiri merupakan salah satu komponen yang  terdapat pada perilaku psychology capital. Psychology capital adalah perilaku saling menolong dengan suka rela yang diluar dari kewajibanya atau diluar dari tugasnya.

Pekerjaan Bill sebagai salesman menyebabkan ia harus bertemu dengan berbagai macam tipe orang, dengan kekurangnya membuat banyak orang yang meremehkannya dan tidak sedikit yang menolaknya. Namun berkat kegigihannya Bill membuahkan hasil, ketika ditolak oleh oranglain dia tetap berusaha yang akhirnya ada seorang wanita yang ingin membeli product yang ditawarkan oleh Bill.
`           Bill mendapat berbagai macam cobaan salah satunya adalah ada yang melaporkan Bill karena terlah membuat anaknya menangis karena ketakutan. Ketika mendapat laporan tersebut Bill mencari cara bagaimana agar anak tersebut menyukainya dan tidak lagi takut dengannya. Kemampuanya ini dapat dikaitkan dengan AQ ( Adverity Quotient ) menurut Stoltz ( 1997 ) AQ adalah kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan frustasi. Kesulitan yang dialami oleh Bill bukan Cuma ini saja melainkan ketika Bill kehilangan ibunya yang meninggal karena penyakit, kemudian cibiran dari orang – orang disekitar Bill karena fisik yang tidak normal. Dari berbagai masalah yang ia hadapi Bill tetap dapat mengatasi segala masalah yang ia hadapi dengan begitu Bill memiliki AQ yang tinggi pada dirinya.



            Menurut Andrias Harefa ( 2004 ) menyatakan profesioanlisme adalah soal sikap dan ada beberapa hal yang dapat dianggap mewakili profesionalisme yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu sistem balas jasa yang merupakan lambing prestasi kerja. Dari pengertian diatas dapat kita kaitkan dengan Bill yang diamana ia bekerja bukanlah semata mata untuk keuntungan dirinya saja namun ia juga memikirkan kepentingan custemernya terlihat ketika ia membantu salah satu pembelinya yang dimana ia memiliki konflik dengan tetangganya, kemudian ketika Bill membantu pelanggannya ketika ia memergoki suami dari pelanggan itu berselingkuh ketika itu pelanggan tersebut sedang bersama anaknya dan Bill tidak ingin anaknya melihat apa yang terjadi diantara kedua orangtuanya akhirnya Bill mengajak anak tersebut untuk bermain jauh dari rumahnya. Dimana dari dia membantu para pelanggannya tersebut menunjukan bahwa Bill peduli dengan pelangganya walaupun itu diluar konteks dari jual beli dengannya. Pengertian lain dinyatakan oleh Imawan ( 1997 ) dimana profesionalisme adalah hasil kerja yang sesuai dengan standar atau etika sebuah profesi. Kembali kita hubungkan dengan salah satu adegan dari film Door to door, terlihat ketika Bill mendapatkan penghargaan sebagai salesman of the year, dari penghargaan tersebut dapat dilihat bahwa Bill bekerja sesuai dengan standarnya karena itu ia mendapatkan penghargaan tersebut.



















Refrensi
http://repository.uin-suska.ac.id/4068/3/BAB%20II.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/594/6/10410104%20Bab%202.pdf


Komentar

Postingan Populer